Sabtu, 29 Agustus 2020

VIRUS KELAS X

 

 VIRUS

Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Jenis, Dampak

Virus - Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, Struktur Tubuh, Klasifikasi,  Reproduksi

CIRI-CIRI VIRUS :

  • Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
  • Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
  • Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
  • Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai parasit intraseluler obligat.
  • Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
  • Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan silindris.
STRUKTUR VIRUS

BENTUK DAN UKURAN VIRUS
Secara keseluruhan, pola struktur (bentuk) dasar virus ialah helikal dan isometrik. Bentuk helikal akan tampak seperti batang ataupun tabung, termasuk bentuk T pada bakteriofag. Bentuk isometrik adalah bentuk yang tersusun dari banyak bidang simetri. Pada virus, struktur isometrik yang ditemukan ialah bentuk ikosahedral. Ikosahedral tersebut terbentuk dari 20 bidang segitiga samasisi. Seringkali bentuk dasar ini masih diselubungi lapisan lain (envelope) sehingga seolah-olah berbentuk spherical (seperti bola).Ukuran virus teramat kecil dan dinyatakan dalam nanometer (10-9 mm) dengan kisaran 17-1.000 nm. Oleh karena ukuran virus yang teramat kecil, tak heran bila partikel virus lolos dari saringan bakteri.

Bentuk Virus
4. Virus | Belajar Biologi Bersama Bu Hesti

5 tahap replikasi virus yang terjadi di dalam sel, sekompleks apa?


Berdasarkan urutan ini, siklus replikasi virus bisa dibagi menjadi 2, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Kali ini, Kelas Merdeka bakal bahas tentang siklus litik.

a. Tahap Adsorpsi

Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang bisa ditempeli protein virus. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.

b. Tahap Injeksi

Pada peristiwa injeksi DNA ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.

c. Tahap Sintesis (Pembentukan)

Virus nggak mampu melakukan sintesis sendiri, tapi virus akan melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel inang, DNA virus akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.

d. Tahap Perakitan

Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100 sampai 200 buah.

e. Tahap Litik

Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru. Jangka waktuyang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangatbervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan. [iwe]

BIOLOGI GONZAGA: BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK

Jelaskan perbedaan antara siklus litik dengan siklus lisogenik pada  reproduksi virus - Blog Pak Pandani

 http://www.galeripustaka.com/

https://edutore.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar